
Indonesia Science Expo 2019
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar Indonesia Science Expo atau ISE 2019 pada 23-26 Oktober 2019 di ICE BSD, Tangerang Selatan.
“Pada tahun 2015 Indonesia Science Expo pertama kali diselenggarakan sebagai sarana promisi ilmu sains kepada masyarakat dan hasil-hasil riset para peneliti maupun innovator yang ada di Indonesia” kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) Dr.Laksana Tri Handoko,M.Sc.
ISE tahun ini mengambil tema “Today and Beyond” yang akan memamerkan keanekaragaman hayati Indonesia dengan balutan teknologi dan inovasi yang ditampilkan lewat berbagai aktifitas menarik, diantaranya film ilmiah, pertunjukan sains serta talkshow.
Selain itu beragam kegiatan kompetisi ilmiah negerasi muda dalam LIPI Youth Science Fair yang mencakup ajang LIPI Young Scientist Award, Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR), International Exhibition for Young Inventors (IEYI) dan National Young Inventors Award (NYIA) yang diikuti 150 proyek penelitian dari 11 partisipan internasional, seperti Indonesia, Jepang, Macau, Malaysia, Philipina, Rusia, Singapura Taiwan, Thailand, China, dan Vietnam.
Salah satu kontingen dari Indonesia adalah SMK N 2 Tasikmalaya diwakili oleh Alwan Hanif Ramadhan kelas X Mekatronika yang menampilkan karya teknologi yaitu lengan robot yang berjudul “AFFORDABLE SMART PROSTHETIC ARM”. Alat tersebut merupakan lengan robot sebagai alat bantu menggenggam selayaknya seperti lengan manusia yang diperuntukkan kepada kaum disabilitas yang tidak memiliki jari jemari tangan. Sehingga dengan alat tersebut mampu membantu kerja kaum disabilitas tersebut untuk beraktifitas normal.
Alat peraga tersebut dikontrol menggunakan Arduino nano dengan penggerak motor servo dan bentuk yang menerupai lengan terbuat dari filament TPU Flexible dan Filament PLA yang dicetak menggunakan 3D Printing. Keunggulan AFFORDABLE SMART PROSTHETIC ARM atau lengan robot diantaranya desain bagus, teknologi tinggi dengan pemrograman menggunakan Arduino, pengoperasian sangat mudah dan biaya bahan hanya menghabiskan kurang dari Rp 500.000 atau 35 USD. Dibandingkan dengan produk yang sama dengan pasar internasional harganya mencapai belasan juta rupiah bahkan ada yang mencapai puluhan juta rupiah.
Maka dari itu kami memiliki inovasi untuk membantu kaum difabilitas dengan membuat karya tersebut dan sekaligus kami lombakan dalam International Exhibition for Young Inventors (IEYI) dengan harapan dapat menjuarai perlombaan tersebut dan membuktikan kepada masyarakat, DUDI maupun investor bahwa Siswa SMK N 2 Tasikmalaya mampu berinovasi, berkarya dan berkompetisi di ajang Nasional maupun International.
24 Oktober 2019- Dicky Nurul Ilham,S.Pd.